Mengabdi di Pulau Terpadat Kedua di Dunia: Kisah Mahasiswa KKN Unram di Pulau Maringkik

Pulau Maringkik adalah salah satu pulau terluar Indonesia yang terletak di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pulau ini memiliki banyak keunikan dan pesona yang menarik perhatian para wisatawan, termasuk kami sebagai mahasiswa KKN Universitas Mataram (Unram) yang melaksanakan program pengabdian masyarakat di sana.


Cara Menuju Pulau Maringkik


Untuk mencapai Pulau Maringkik, kami harus menyeberang menggunakan perahu nelayan dari pelabuhan Tanjung. Perjalanan menyeberang memakan waktu sekitar 30 menit dengan biaya Rp5.000 sampai Rp10. 000 per orang. Selama perjalanan, kami disuguhi pemandangan indah berupa gugusan pulau-pulau kecil yang mengitari Pulau Maringkik. Salah satu pulau kecil yang menarik adalah Pulau Pasir, yang hanya berupa pasir putih di tengah laut.


Keindahan Alam Pulau Maringkik


Sesampainya di Pulau Maringkik, kami langsung terpesona dengan keindahan alamnya. Pulau ini memiliki pantai berpasir putih yang bersih dan air laut yang jernih dan biru. Kami bisa melihat ikan-ikan berwarna-warni dan terumbu karang yang indah di bawah permukaan air. Kami pun, berencana untuk snorkeling dan menikmati pemandangan bawah laut yang memukau.


Selain snorkeling, kami juga bisa melakukan aktivitas lain seperti bermain pasir, berjemur, berfoto-foto, atau sekadar bersantai di pinggir pantai. Ada banyak spot foto dan selfie yang menarik di Pulau Maringkik, seperti ayunan pantai, jembatan kayu, rumah-rumah adat, dan lain-lain. Kami pun bisa menyaksikan pemandangan matahari terbenam yang romantis di sore hari.


Budaya dan Masyarakat Pulau Maringkik


Pulau Maringkik tidak hanya memiliki keindahan alam, tetapi juga budaya dan masyarakat yang unik. Pulau ini merupakan desa terpadat kedua di dunia setelah Pulau Bungin¹. Di sini tinggal sekitar 3.000 jiwa penduduk yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Mereka hidup rukun dan harmonis dalam sebuah komunitas adat yang masih menjaga tradisi dan nilai-nilai leluhur.


Salah satu tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat Pulau Maringkik adalah tenun khas pulau ini. Tenun Pulau Maringkik memiliki motif dan warna yang khas dan berbeda dengan tenun lainnya di Lombok. Tenun ini dibuat dengan cara manual menggunakan alat tenun bukan mesin. Kami pun berkesempatan untuk melihat proses pembuatan tenun ini secara langsung. 


Pengalaman KKN di Pulau Maringkik


Selama KKN di Pulau Maringkik, kami tidak hanya menikmati keindahan alam dan budaya pulau ini, tetapi juga berusaha memberikan kontribusi positif bagi masyarakat setempat. Kami melakukan berbagai kegiatan pengabdian masyarakat sesuai dengan bidang keahlian kami masing-masing, seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, ekonomi kreatif, dan lain-lain.


Salah satu rencana kegiatan yang kami lakukan adalah memberikan pelatihan tentang pemasaran online kepada para penenun Pulau Maringkik. Kami akan mengajarkan mereka cara membuat akun media sosial, mengambil foto produk tenun mereka, menulis caption yang menarik, dan berinteraksi dengan calon pembeli. Kami berharap dengan adanya pelatihan ini, para penenun bisa meningkatkan penjualan dan pendapatan mereka.


Kami juga melakukan kegiatan lain seperti mengajar anak-anak di sekolah dasar, membersihkan pantai dari sampah plastik, memberikan penyuluhan kesehatan dan gizi, dan kami akan mengadakan lomba-lomba untuk memeriahkan hari kemerdekaan. Kami merasa senang dan bangga bisa berbagi ilmu dan pengalaman dengan masyarakat Pulau Maringkik.


Diskusi